Menu Utama
profil
adat istiadat
suku
Makanan Khas
wisata
Mengenal sambas
Senin, 09 Desember 2013
suku sambas
10.31
SUKU SAMBAS
No comments
suku sambas
10.34
suku
No comments
Suku Sambas (Melayu Sambas)
adalah suku bangsa atau etnoreligius Muslim yang berbudaya melayu, berbahasa Melayu dan menempati sebagian besar wilayah
Kabupaten Sambas
,
Kabupaten Bengkayang
,
Kota Singkawang
dan sebagian kecil
Kabupaten Pontianak
-
Kalimantan Barat
. Suku Melayu Sambas terkadang juga disebut Suku Sambas, tetapi penamaan tersebut jarang digunakan oleh masyarakat setempat.
Secara liguistik Suku Sambas merupakan bagian dari rumpun
Suku Dayak
, khususnya dayak Melayik yang dituturkan oleh 3 suku Dayak :
Dayak Meratus
/Bukit (alias Banjar arkhais yang digolongkan bahasa Melayu),
Dayak Iban
dan Dayak Kendayan (Kanayatn). Tidak termasuk Banjar,
Berau
, Kedayan (Brunei), Senganan,
Sambas
yang dianggap berbudaya Melayu. Sekarang beberapa suku berbudaya Melayu yang sekarang telah bergabung dalam suku Dayak adalah Kutai, Tidung dan Bulungan (keduanya rumpun Borneo Utara) serta Paser (rumpun Barito Raya).
Pada awalnya Sambas bukanlah nama suku, akan tetapi nama tempat/wilayah dan nama Kerajaan yang berada tepat di pertemuan 3 sungai yaitu sungai Sambas Kecil, sungai Subah dan sungai Teberau yang lebih dikenal dengan Muara Ulakan. Seluruh masyarakat asli Kalimantan sendiri sebenarnya adalah Serumpun, Antara Ngaju, Maanyan, Iban, Kenyah, Kayatn, Kutai ( Lawangan - Tonyoi - Benuaq ), Banjar ( Ngaju, Iban , maanyan, dll ), Tidung, Paser, dan lainnya. Hanya saja Permasalahan Politik Penguasa dan Agama menjadi jurang pemisah antara keluarga besar ini. Mereka yang meninggalkan kepercayaan lama akhirnya meninggalkan adatnya karena lebih menerima kepercayaan baru dan berevolusi menjadi Masyarakat Melayu Muda. Khususnya dalam
Islam
maupun
Nasrani
, hal - hal adat yang bertolak belakang dengan ajaran akan ditinggalkan. Sedangkan yang tetap teguh dengan kepercayaan lama disebut dengan Dayak. Adat-istiadat lama Suku Melayu Sambas banyak kesamaan dengan adat-istiadat Suku Dayak rumpun Melayik misalnya; tumpang 1000, tepung tawar, dan lainnya yang bernuansa Hindu.
Secara administratif, Suku Sambas merupakan suku baru yang muncul dalam sensus tahun 2000 dan merupakan 12% dari penduduk
Kalimantan Barat
, sebelumnya suku Sambas tergabung ke dalam
suku Melayu
pada sensus 1930. Sehubungan dengan hal tersebut kemungkinan "Dialek Melayu Sambas" meningkat statusnya dari sebuah dialek menjadi bahasa kesukuan yaitu Bahasa Suku Sambas.
Perubahan Suku Sambas secara drastis setelah masuk Islam, hampir menghapus jejak asal muasalnya yaitu Suku asli yang mendiami pulau Kalimantan. Kebudayaan Melayu yang dianggap lebih "beradab", membantu menghilangkan budaya Dayak pada Suku Sambas dengan cepat. Sehingga Sambas yang dahulunya beragama Hindu Kaharingan kehilangan jejak Kaharingan, walaupun sebagian kecil ada yang tersisa. Akibatnya orang lebih yakin Sambas adalah Melayu, padahal tidaklah demikian. Tentu saja segala hal dalam adat lawas dianggap syirik (bertentangan dengan agama) jadi harus dimusnahkan dan ditinggalkan.
Sulitnya data semakin mempersulit para peneliti untuk mencari jejak asal muasal Suku Sambas. Membuat hasil penelitian terlihat ambigu bahkan samar. Peneliti seringkali mengklasifikasikan berdasarkan bahasa, sedangkan menurut orang Kutai dan Tunjung-Benuaq mengenal tradisi lisan yang mengklasifikasikan golongan berdasarkan budaya dan sejarah budayanya serta geneologi. Oleh karena itulah Suku Sambas diklasifikasikan ke dalam suku Dayak berbudaya Melayu.
Kabupaten Sambas
terkenal dengan sebuah peninggalan sejarah yaitu sebuah keraton peninggalan
Kesultanan Sambas
. Penduduknya mayoritas melayu, dan berbahasa melayu. Sebagian besar bahasa yang digunakan adalah sama. Bahasa Melayu sangat mudah dipahami, apalagi bagi orang yang mendengar orang Betawi berbicara, karena kurang lebih bahasa
Betawi
dan Melayu sama, misalnya: Seseorang berbicara, "Kamu mau ke mana?", jika dalam bahasa melayu "Kau nak ke mane", (penyebutan "e" dalam bahasa melayu, sedangkan bahasa suku Sambas membunyikan "e" seperti bunyi pada kata "lele". Keunikan lain dari bahasa Melayu Sambas adalah pengucapan huruf ganda seperti dalam Bahasa [Melayu] Berau di
Kalimantan Timur
, seperti pada kata 'bassar' (artinya besar dalam bahasa
indonesia
).
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Bagikan ke Pinterest
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
0 komentar:
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Social Profiles
Popular
Tags
Blog Archives
Mengenai Saya
Unknown
Lihat profil lengkapku
Label
ADAT ISTIADAT
MAKANAN KHas
SEJARAH KERATON SAMBAS
SUKU SAMBAS
TEMPAT WISATA DI KABUPATEN SAMBAS
Arsip Blog
▼
2013
(5)
▼
Desember
(5)
Tempat Wisata di Kabupaten Sambas
suku sambas
SEJARAH KERATON/KERAJAAN SAMBAS-kalbar
uliner Khas Sambas, Bubur Pedas
Bepallam ( Adat Istiadat sebelum acara Pernikahan )
Udah bagus ke bang
Diberdayakan oleh
Blogger
.
Blog Archive
▼
2013
(5)
▼
Desember
(5)
Tempat Wisata di Kabupaten Sambas
suku sambas
SEJARAH KERATON/KERAJAAN SAMBAS-kalbar
uliner Khas Sambas, Bubur Pedas
Bepallam ( Adat Istiadat sebelum acara Pernikahan )
0 komentar:
Posting Komentar